Mengenai Saya

Artikel-Artikel yang saya posting ini adalah Pertanyaan -pertanyaan yang sering diajukan (FAQ=Frequently Asked Question) kepada Umat Islam baik oleh Muslim dan Non Muslim. ini adalah sebagian besar adalah sumber nya dari WWW.IRF.net pada bagian FAQ yang sudah saya terjemahkan. tujuan dari artikel ini sendiri tidak bermaksud menjelek-jelekkan agama lain tapi sebatas pada pembelaan dengan memberikan jawaban terhadap pertanyaan seputar Islam dan Mencari Kebenaran. Terima Kasih jika Anda bersedia memberikan komentar dengan kata kata yang baik.

Senin, Februari 09, 2009

Sholawat kepada Nabi

Apakah Nabi Muhammad SAW tidak dijamin masuk surga sehingga Muslim harus bersholawat kepadanya?

Dan di antara pertanyaan model begini yang paling sering dilontarkan adalah masalah shalawat kepada Nabi. Ini adalah pertanyaan klasik yang muncul dari mereka yang kurang punya pemahaman dalam bahasa Arab khususnya dan ilmu Al-Quran pada umumnya.

Padahal di dalam ilmu tafsir, yang disebut dengan ''bershalawat'' itu maknanya banyak, tidak terbatas kepada doa semata. Karena itu di dalam Al-Quran Al-Karim kita menemukan adanya ayat yang menceritakan bahwa Allah SWT dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi SAW. Dan untuk itu umatnya pun diperintahkan untuk bershalawat kepada beliau juga.

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya .(QS. Al-Ahzab: 56).

Dan apa maksud Allah SWT bershalawat kepada Nabi SAW? Apakah maknanya Allah berdoa kepada Nabi?

Tentu saja bukan. Mana mungkin Allah berdoa kepada nabi ciptaan-Nya sendiri. Tentu salah besar bila bershalawat di dalam ayat ini dimaknai dengan Allah berdoa. Yang dimaksud dengan Allah SWT bershalawat kepada Nabi adalah bahwa Allah SWT memberinya rahmat. Dan rahmat itu adalah kasih sayang yang selalu mendampingi beliau.

Sedangkan makna para malaikat bershalawat kepada nabi adalah memintakan ampunan. Meski pun yang dimintai ampunan sudah tidak punya dosa, lantaran para nabi adalah orang-orang yang makshum. Dan hal ini tidak perlu dipertanyakan, sebab Rasulullah SAW sendiri setiap hari meminta ampun kepada Allah SWT seratus kali. Ketika para shahabat menanyakannya, beliau hanya menjawab, "Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?"

Sedangkan bila shalawat itu dari orang mukmin maka maknanya adalah doa supaya beliau diberi rahmat dan kasing sayang. Dan mendoakan seorang nabi tidak salah, karena salam yang kita sampaikan kepada orang yang bertemu dengan kita pun maknanya adalah doa. Kalimat Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh maknanya adalah ‘Semoga keselamatan terlimpah atasmu serta rahmat dan barkahnya.’.

Buat orang Islam, saling mendoakan satu sama lain adalah hal yang biasa dan telah menjadi syiar agama. Termasuk memberi salam kepada Rasulullah SAW dan bershalawat kepadanya.

Kalau kita mendoakan keselamatan dan kepada seseorang bukan berarti kita meyakjini bahwa dirinya ada dalam ketidak-selamatan. Doa keselamatan itu sama saja bila kita menyapa teman dengan mengatakan semoga Anda sekeluarga dalam keadaan sehat wal afiat. Apakah bila kita menyapa demikian berarti teman kita itu sekeluarga sedang dirawat di rumah sakit?

Tentu tidak, karena salam dan shalawat itu sifatnya syiar yang hidup di tengah sesama kita. Dan mendoakan keselamatan tidak berarti yang kita salami itu sedang sakit tidak bisa bangun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar