Mengenai Saya

Artikel-Artikel yang saya posting ini adalah Pertanyaan -pertanyaan yang sering diajukan (FAQ=Frequently Asked Question) kepada Umat Islam baik oleh Muslim dan Non Muslim. ini adalah sebagian besar adalah sumber nya dari WWW.IRF.net pada bagian FAQ yang sudah saya terjemahkan. tujuan dari artikel ini sendiri tidak bermaksud menjelek-jelekkan agama lain tapi sebatas pada pembelaan dengan memberikan jawaban terhadap pertanyaan seputar Islam dan Mencari Kebenaran. Terima Kasih jika Anda bersedia memberikan komentar dengan kata kata yang baik.

Rabu, Januari 21, 2009

Alqur'an buatan Usman?

Alquran sekarang tidak asli tetapi berasal dari Usman (ra)

Pertanyaan:

Ada banyak versi dari Alquran semua dibakar oleh Usman (ra) kecuali satu. Oleh karena itu Apakah tidak benar bahwa Alquran sekarang adalah disusun oleh Usman (ra) dan tidak asli wahyu Tuhan?

Jawaban:


Salah satu mitos yang paling umum tentang Alquran, adalah Usman (ra), Khalifah Islam ketiga mengkonfirmasi dan menyusun satu Alquran, dari sejumlah besar salinan Al-qur’an yang saling bertentangan. Al Qur'an sekarang yang dijunjung tinggi sebagai Firman Allah (swt) oleh Muslim di seluruh dunia adalah Alquran yang sama sperti Al-qur;an yang diutus ke Nabi Muhammad (SAW). Al-qur’an Otentik(terbukti keasliannya) dan ditulis di bawah pengawasan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Kita akan memeriksa akar dari mitos yang mengatakan bahwa Usman (ra) yang telah membuat Al-Qur’an ini menjadi asli :

1. Nabi Muhammad (SAW) sendiri yang langsung mengawasi dan mengecek AlQur’an yang ditulis oleh Para sahabat.

Apabila Nabi menerima wahyu, dia lah yang pertama menghafalnya dan kemudian mengumumkan wahyu tersebut dan menginstruksikan kepada para sahabat (RA - Radhi Allahu Taala Anhu - Semoga Allah meridhai mereka yang juga menghafal AlQur’an.) Nabi akan segera meminta sahabat untuk menulis wahyu yang dia terima, dan dia sendiri yang mengkonfirmasi dan mengecek ulang (wahyu yang telah ditulis tadi). Nabi Muhammad (SAW) adalah Ummi, tidak dapat membaca dan menulis. Oleh karena itu, setiap setelah menerima wahyu, ia akan mengulangi ke para sahabat. Mereka lalu menulis wahyu tersebut, dan dia akan meminta mereka untuk mengulangi membaca apa yang mereka tulis. Jika ada kesalahan sekecil apapun, Nabi akan segera memperhatikan, mengkoreksi dan mengeceknya ulang. Nabi juga mengecek dan melihat keotentikan ayat-ayat AlQur’an yang telah dihafal oleh para sahabat. Dengan cara ini, Alquran secara lengkap telah ditulis di bawah pengawasan Muhammad (SAW) sendiri.

2. Susunan dan Urutan Alquran yang hebat

Alquran secara Lengkap diturunkan selama 22 ½ tahun, diturunkan bagian demi bagian, dan sesuai dengan kondisi yang diperlukan . Al Qur’an tidak disusun oleh nabi berdasarkan kronologis turunnya wahyu(pen-Susunan Al-Qur an tidak berdasarkan urutan ayat yang turun ) . Susunan dan urutan Alquran adalah sangat-sangat hebat dan disampaikan kepada Nabi oleh Allah (SWT) melalui malaikat Jibril. Apabila wahyu tersebut disampaikan kepada para sahabat, Nabi juga menyebutkan suratnya dan ayat ke berapa dari surat sehingga susunan wahyu yang baru turun benar-benar terjaga.

Setiap Ramadhan semua bagian dari Alquran yang telah diturunkan, termasuk urutan ayat-ayat, dicek dan dikonfirmasikan lagi oleh Nabi ke malaikat Jibril. Pada saat Ramadhan terakhir, sebelum Nabi meninggal, Alquran telah dicek dan dikonfirmasikan kembali selama dua kali.

Oleh karena itu, jelas lah bahwa Alquran telah disusun dan dikonfirmasi oleh Nabi itu sendiri selama masa Nabi, baik yang ditulis maupun yang dihafal oleh para sahabat.

3. Alquran disalin pada satu bahan

Alquran lengkap, bersama dengan urutan ayat-ayat yang benar, telah ada pada masa Nabi (SAW). Ayat-ayat itu ditulis pada lembaran-lembaran terpisah, lembaran dari kulit, batu yang datar, daun, cabang pohon, juga di besi(bahu pedang), dll Setelah kematian nabi, Abu Bakr (ra), khalifah pertama Islam memerintahkan AlQur’an yang telah disalin dari berbagai jenis bahan disatukan dalam satu tempat dan satu bahan, dalam bentuk lembaran. Lembaran ayat-ayat ini diikat dengan kawat sehingga tak satupun dari lembaran ini bisa hilang.

4. Usman (ra) membuat salinan Alquran dari naskah asli

Banyak sahabat Nabi menulis wahyu dari Alquran dengan inisiatif mereka sendiri setelah mendengar wahyu disampaikan oleh nabi. Namun apa yang mereka tulis itu tidak di chek sendiri oleh nabi dan bisa mengandung kesalahan. Semua ayat-ayat yang diturunkan kepada Nabi belum di dengar langsung oleh para sahabat. Ada kemungkinan yang besar bagian AlQur’an yang berbeda-beda dari banyaknya para sahabat . Hal ini menimbulkan sengketa di kalangan Muslim mengenai isi yang berbeda dari Alquran selama masa Khalifah Usman ketiga (ra).

Usman (ra) meminjam naskah asli Alquran, yang diotorisasi langsung oleh Nabi (SAW), dari Hafsha (semoga Allah meridhainya), istri Nabi. Usman (ra) memerintahkan empat sahabat yang pandai menulis, yang menulis Al Qur'an ketika Nabi mendiktekannya, dipimpin oleh Zaid bin Tsabit (ra) untuk menulis ulang naskah asli tersebut dalam beberapa salinan yang sempurna. Lalu Ini dikirim oleh Usman (ra) ke pusat-pusat utama Muslim.

Terdapat koleksi pribadi lainnya dari bagian Al Qur'an yang disimpan oleh masyarakat setempat. Ini mungkin ada kesalahan. Usman (ra) membujuk masyarakat ini untuk memusnahkan semua salinan yang tidak sesuai dengan naskah asli Alquran Untuk melestarikan teks Alquran yang asli. Dua salinan yang disalin dari naskah asli Alquran yang dikonfirmasi oleh Nabi (pen-yang ditulis oleh 4 sahabat dipimpin oleh Zaid bin Tsabit) bisa dilihat sampai hari ini, satu di museum di Tashkent di Uni Soviet dan yang lainnya di Museum Topkapi di Istanbul, Turki.

5. Tanda Baca ditambahkan untuk non-Arab

Naskah asli Alquran tidak mempunyai tanda-tanda vokal dalam tulisan Arab. Huruf vokal ini dikenal sebagai tashkil, zabar, zair, paish dalam bahasaUrdu dan sebagai Fatah, damma dan qasra dalam bahasa Arab. Orang Arab tidak memerlukan vokal dan tanda tanda baca untuk pengucapan yang benar dari Alquran karena Al-Qur’an memakai bahasa ibu mereka. Untuk Muslim non-Arab, bagaimana pun juga , sulit untuk mengucapkan Alquran dengan benar tanpa huruf vokal. Tanda ini diperkenalkan ke dalam naskah AlQur’an pada masa khalifah 'Umayyad' ke lima, Malik-ar-Marwan (66-86 Hijri/685-705 TM) dan beliau menjabat Gubernur Al-Hajaj di Irak.

Beberapa orang berpendapat bahwa saat ini salinan Alquran yang ada pada kita dengan huruf vokal dan tanda baca tidak sama dengan Alquran asli yang ada pada zaman nabi. Tetapi mereka tidak sadar bahwa kata 'Alquran' berarti Tilawah(bacaan). Oleh karena itu, Pengucapan dari Alquran adalah penting, walaupun naskahnya berbeda karena sudah ada tanda bacanya. Jika pengucapan dalam Bahasa Arab adalah sama, secara alami, itu berarti adalah sama.

6. Allah sendiri telah berjanji untuk menjaga Alquran

Allah telah berjanji dalam Alquran:

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.." [Al-Qur'an 15:9]

4 komentar:

  1. Alquran ? Siapapun yang menurunkan, siapapun yang membuat, bukan hal yang penting. Yang penting adalah ajarannya lebih masuk akal dibandingkan agama-agama lainnya, gak ngarang ngawur yang gak masuk akal, mencampur baurkan agama dengan budaya sampai-sampai orang di dewakan, apalagi bertentangan dengan scince dan technologi.

    BalasHapus
  2. kok ceritanya malah banyak missing link ya?

    1. Nabi Muhammad (SAW) sendiri yang langsung mengawasi dan mengecek AlQur’an yang ditulis oleh Para sahabat.

    gimana cara ngeceknya (cek apanya?)
    kan Buta huruf? tulisannya bener apa salah gimana tahu-nya?

    2. Susunan dan Urutan Alquran yang hebat

    dimananya sih yang hebat?
    bukankah urutannya aja diantara penulisnya nggak sama...terutama tulisan qurannya Ibnu mas'ud itu lho...

    bukankah alasan pembakaran itu juga karena ada yang TIDAK SAMA diantara tulisan2 itu?

    3. Alquran disalin pada satu bahan
    bagaimana bisa yakin? wong barang buktinya aja nggak ada kok...

    4. Usman (ra) membuat salinan Alquran dari naskah asli

    yang disebut naskah asli itu tulisan siapa?
    bukan semua penulisnya juga mendapat bimbingan langsung?

    apakah itu juga artinya bahwa penulis yang lain itu tulisannya palsu?

    5. Tanda Baca ditambahkan untuk non-Arab
    Apakah penambahan ini atas perintah allah?
    perintah muhammad?

    katanya quran itu tidak boleh di edit..
    kalau penambahan seperti itu tidak disebut perubahan? lalu apa yang disebut sebagai penambahan?

    berarti quran tidak sesuai aslinya itu benar...
    karena telah ditambah "tanda baca" yang tidak diperintahkan oleh si pembuat asli (entah itu allah atau muhammad)

    jadi mengapa sulit untuk menerima ini sebagai perubahan dalam quran sehingga TIDAK SESUAI ASLINYA...

    BalasHapus
  3. ok lah...katakanlah tulisan bisa berbeda tapi hafalan kan nggak...

    semua bunyi qurannya sama kalau dibaca atau di perdengarkan...

    lha penulis quran yang terdahulu itu apa bukan penghafal quran juga...selain penulis?

    tetapi mengapa tetap terjadi perbedaan..
    lihat aja kasusnya umar dengan hisyam itu lho...

    karena cara mbaca yang 7 huruf itu? ok...
    kalau bunyinya sama mestinya juga umar nggak komplain...bukankah masalahnya adalah hafalannya dan bunyinya BERBEDA?

    BalasHapus
  4. @getdesk (dalam kurung adalah jawaban dari saya)
    gimana cara ngeceknya (cek apanya?)
    kan Buta huruf? tulisannya bener apa salah gimana tahu-nya? ( Nabi Muhammad SAW memang buta huruf tapi tidak bisu tuli, para pencatat ALquran adalah orang kepercayaan beliau dan tidak cuma satu orang ada beberapa orang, begitu Wahyu Turun hal ini langsung disampaikan, dan nabi langsung mengecek nya, para sahabat disruh membaca ulang apa yang mereka catat

    2. Susunan dan Urutan Alquran yang hebat

    dimananya sih yang hebat?( wah klo ini panjang pembahasannya gan, ane kasih satu contoh aja ya, dalam Alqur'an misalnya kata pertamanya adalah Tho Ha, maka hurf Tho dan Ha dalam surat tersebut berjumlah kelipatan dari 19, dan masih banyak yang lain yang mungkin jika ada kesempatan Insya Allah saya jabarkan dalam artikel lain.

    bukankah alasan pembakaran itu juga karena ada yang TIDAK SAMA diantara tulisan2 itu?(alasan utama bukan karena TIDAK SAMA tetapi dikhawatirkan Tidak Sama dikarenakan mereka mencatat inisiatif sendiri dan tidak ada koreksi langsung dari Nabi MUhammad SAW)
    3. Alquran disalin pada satu bahan
    bagaimana bisa yakin? (barang bukti seperti apa yang anda minta..)

    4. yang disebut naskah asli itu tulisan siapa? (anda baca baik baik point sebelumnya)
    bukan semua penulisnya juga mendapat bimbingan langsung?(tidak semua penulis, hanya beberapa sahabat terpercaya)

    apakah itu juga artinya bahwa penulis yang lain itu tulisannya palsu?(bukan palsu tapi dikhawatirkan terjadinya kesalahan karena tidak ada koreksi langsung dari nabi Muhammad SAW

    Apakah penambahan ini atas perintah allah?
    perintah muhammad?penambahan tanda baca adalah setelah Nabi Muhammad SAW wafat telah dijelaskan diatas, )

    katanya quran itu tidak boleh di edit..
    kalau penambahan seperti itu tidak disebut perubahan? lalu apa yang disebut sebagai penambahan?(edit itu sudah merubah gan, kan udah dijelaskan diatas, sebenarnya tanda baca itu seharusnya ada, tapi orang Arab tidak membutuhkannya karena itu bahasa mereka, jadi bagi mereka ada atau tidaknya tanda baca maka sama bagi mereka, tapi bagi yang diluar arab, sangat perlu gan, tanda baca hanya memperjelas, sedangkan kata yang dikeluarkan sama)

    karena cara mbaca yang 7 huruf itu? ok...
    kalau bunyinya sama mestinya juga umar nggak komplain...bukankah masalahnya adalah hafalannya dan bunyinya BERBEDA? (ini sudah masalah dialek om, mereka sama sama orang Arab tapi dialek mereka berbeda, jadi Umar tidak komplain bahwa yang disebutkan mereka salah tapi umar hanya ingin standarisasi dari sebuah pengucapan...)semoga menjawab pertanyaan

    BalasHapus