Mengenai Saya

Artikel-Artikel yang saya posting ini adalah Pertanyaan -pertanyaan yang sering diajukan (FAQ=Frequently Asked Question) kepada Umat Islam baik oleh Muslim dan Non Muslim. ini adalah sebagian besar adalah sumber nya dari WWW.IRF.net pada bagian FAQ yang sudah saya terjemahkan. tujuan dari artikel ini sendiri tidak bermaksud menjelek-jelekkan agama lain tapi sebatas pada pembelaan dengan memberikan jawaban terhadap pertanyaan seputar Islam dan Mencari Kebenaran. Terima Kasih jika Anda bersedia memberikan komentar dengan kata kata yang baik.

Selasa, Januari 27, 2009

Takdir dan Keputusan Tuhan....

Allah telah Mengunci mati hati orang kafir

Pertanyaan:
Jika Allah telah mengunci mati hati orang kafir atau non muslim, mengapa mereka harus disalahkan untuk tidak menerima Islam?

Jawaban:

1. Allah telah mengunci mati hati orang-orang yang terus menolak tunduk pada kebenaran

Allah (swt) menyebutkan dalam Surah Al Baqarah ayat 2 bab 6 dan 7

"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. " [Al-Qur'an 2:6-7]

Ayat-ayat ini tidak menyatakan kafir yang umum yang menolak keimanan. kata Bahasa Arab yang digunakan adalah al-lazina kafaru, orang-orang yang menolak tunduk pada kebenaran. Ini tidak akan membuat perbedaan untuk orang-orang seperti itu apakah Anda memperingatkan mereka atau tidak, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati mereka dan pada pendengaran mereka dan di mata mereka adalah ditutup. Allah tidak mengunci mati hati orang kafir yang tidak mengerti dan percaya, tetapi yang dikunci mati adalah kafir yang sudah mengerti tetapi tetap tidak percaya. Hal ini karena kafir yang menolak tunduk pada kebenaran adalah apabila anda memperingatkan mereka atau tidak mereka tidak akan beriman, maka Allah mengunci mati hati mereka. Oleh karena itu Allah tidak lah salah, tapi kafir yang membengkokkan dan menolak keimanan yang salah (bertanggungjawab)

2. Contoh guru Memprediksikan siswa akan gagal

Misalnya guru yang berpengalaman, sebelum ujian akhir, memprediksi bahwa siswa tertentu akan gagal dalam ujian, karena siswa sangat ugal-ugalan, tidak aktif di kelas dan tidak melakukan pekerjaan rumah. Jika hasil ujian ternyata dia gagal, siapa yang harus disalahkan untuk siswa yang gagal ini : gurunya atau siswanya? Hanya karena guru memprediksi, bukan berarti bahwa guru harus disalahkan tetapi siswa itu sendiri yang harus bertanggung jawab atas kegagalan.

Demikian pula Allah (swt) mengetahui sebelumnya bahwa ada beberapa orang yang menolak tunduk pada kebenaran dan Allah telah mengunci hati mereka. Jadi non-Muslim ini sendiri bertanggung jawab untuk menolak keimanan dan bukan Allah (swt).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar