Mengenai Saya

Artikel-Artikel yang saya posting ini adalah Pertanyaan -pertanyaan yang sering diajukan (FAQ=Frequently Asked Question) kepada Umat Islam baik oleh Muslim dan Non Muslim. ini adalah sebagian besar adalah sumber nya dari WWW.IRF.net pada bagian FAQ yang sudah saya terjemahkan. tujuan dari artikel ini sendiri tidak bermaksud menjelek-jelekkan agama lain tapi sebatas pada pembelaan dengan memberikan jawaban terhadap pertanyaan seputar Islam dan Mencari Kebenaran. Terima Kasih jika Anda bersedia memberikan komentar dengan kata kata yang baik.

Selasa, Januari 27, 2009

Nasakh dan Mansukh

Teori Penggantian Ayat

Pertanyaan:
Muslim percaya pada Teori Penggantian , yaitu mereka percaya ayat-ayat tertentu yang turun sebelumnya diganti dengan wahyu yang datang kemudian . Apakah ini menyiratkan bahwa Tuhan telah melakukan kesalahan dan kemudian mengkoreksinya?

Jawaban:

1. Dua Penafsiran yang berbeda

Alquran yang Karim mengatakan dalam ayat berikut:

" Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?"
[Al-Qur'an 2:106]

Sebuah referensi untuk ini juga dibuat dalam Surah Nahl ke 16 ayat 101. Bahasa Arab kata yang disebutkan adalah ayat yang berarti 'tanda' atau 'ayat' dan yang dapat juga berarti 'wahyu'. ayat Ini dari Al Qur'an dapat ditafsirkan dalam dua cara:

a. Wahyu yang diganti adalah Wahyu-wahyu yang diturunkan sebelum Al Qur'an, misalnya Taurat, Zabur dan Injil.

Disini Allah (swt) mengatakan bahwa Ia tidak menyebabkan wahyu sebelumnya dilupakan melainkan Dia akan mengganti wahyu tersebut dengan sesuatu yang lebih baik atau serupa, menunjukkan bahwa Taurat, Zabur dan Injil telah digantikan oleh Al Qur'an.

b. Jika kita terjemahkan kata Arab ayat di atas merujuk kepada ayat-ayat Al Qur'an, dan bukan wahyu sebelumnya, maka menunjukkan bahwa tidak ada satu ayat-ayat Alquran yang diganti melainkan digantikan oleh Allah dengan sesuatu yang lebih baik atau serupa. Ini berarti bahwa beberapa ayat-ayat Al Qur'an, yang diturunkan sebelumnya telah digantikan oleh ayat-ayat yang diturunkan kemudian. Saya setuju dengan kedua penafsiran ini.

Banyak Muslim dan non-Muslim yang keliru dengan Penafsiran kedua mengartikan bahwa sebagian ayat-ayat Alquran sebelumnya diganti tidak lagi berlaku untuk kita hari ini, karena mereka telah digantikan oleh ayat-ayat Al Qur'an kemudian atau Penggantian ayat. Kelompok orang ini salah mempercayai bahwa ayat-ayat tersebut bertentangan dengan ayat yang lain.

Marilah kita menganalisa beberapa contoh.

2. Ciptakan bacaan seperti Kitab Alquran / 10 Surah / 1 Surah:

Beberapa Atheis Arab menuduh bahwa Alquran dibuat oleh Nabi Muhammad (SAW). Allah (swt) menantang Atheis arab ini dalam ayat Surah Al-Isra:

" Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".." [Al-Qur'an 17:88]

Kemudian tantangan dibuat mudah dalam ayat berikut Surah Al-Hud:

" Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar ". [Al-Qur'an 11:13]

Tantangan dipermudah lagi dalam ayat berikut Surah Yunus:

" Atau (patutkah) mereka mengatakan: "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar." [Al-Qur'an 10:38]

Terakhir, di Surah Al-Baqarah, Allah (swt) menjadikan tantangan lebih sederhana:

“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. ". [Al-Qur'an 2:23-24]

Demikianlah Allah (swt) menjadikan tantangan makin mudah. Progresif tantangan ayat-ayat Al Qur'an ini pertama menantang Atheis untuk memproduksi sebuah kitab seperti Al Qur'an, lalu menantang mereka untuk menghasilkan sepuluh Surah seperti yang terdapat di dalam Alquran, lalu hanya satu Surah (seperti Surah Yunus :109 ayat)dan akhirnya tantangan untuk mereka disuruh membuat satu Surah sama (Miim mislihi) dengan Surah Al-Qur’an (pen-minimal 3 ayat). Ini tidak berarti bahwa ayat-ayat yang diturunkan setelahnya yaitu Surah Baqarah ke 2 ayat 23 dan 24 kontradiksi dengan tiga ayat sebelumnya. Kontradiksi yaitu menyebutkan dua hal yang tidak mungkin dilakukan bersamaan, atau tidak dapat terjadi secara bersamaan.

ayat-ayat Al Qur'an sebelumnya yaitu ayat-ayat yang diganti adalah masih firman Allah dan informasi yang terkandung di dalamnya adalah benar sampai hari ini. Misalnya tantangan untuk menghasilkan kitab seperti Alquran tetap berlaku sampai hari ini. Demikian juga tantangan untuk menghasilkan sepuluh Surah dan satu Surah harus sama seperti Alquran juga berlaku, dan tantangan terakhir membuat satu surat yang mirip seperti Alquran . Hal ini tidak bertentangan dengan tantangan sebelumnya, tapi tantangan terakhir adalah mempermudah semua tantangan yang diberikan oleh Alquran. Jika tantangan terakhir tidak dapat terpenuhi, maka pertanyaan untuk siapa yang akan bisa memenuhi ke 3 tantangan yang labih sulit tidak akan ada
.
Misalnya saya berbicara tentang seseorang yang sangat dungu, bahwa ia tidak akan dapat masuk ke sekolah dengan nilai standar 10. Kemudian saya mengatakan bahwa dia tidak akan dapat masuk ke sekolah dengan nilai standar 5, dan lebih lanjut saya mengatakan bahwa dia tidak akan dapat masuk ke sekolah walau hanya dengan nilai standar 1 . Akhirnya saya berkata bahwa dia sangat bodoh jadi ia tidak akan dapat lulus taman kanak-kanak. Seseorang harus lulus dulu Taman Kanak-Kanak baru bisa diterima di Sekolah(pen-di india seseorang yang akan masuh SD harus lulus Tk dulu). Apa yang saya inging nyatakan adalah orang yang sangat dungu harus lulus taman kanak-kanak. Empat pernyataan Saya tidak bertentangan satu sama lain, dan pernyataan saya terakhir, yaitu orang yang tidak dapat lulus taman kanak-kanak sudah cukup untuk menunjukkan kecerdasan orang itu. Jika seseorang tidak dapat lulus taman kanak-kanak, maka pertanyaan apakah dia lulus dengan nilai standar 5 atau 10, tidak muncul.

3. Larangan Bertahap Minuman Keras

Contoh lain adalah ayat-ayat yang berkaitan dengan larangan minuman keras secara bertahap. Wahyu pertama Alquran untuk mengatasi minuman keras adalah ayat berikut dari Surah Baqarah:

" Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa`atnya… " [Al-Qur'an 2:219]

Berikutnya ayat yang diturunkan setelahnya tentang Minuman Keras adalah ayat berikut dari Surah Nisa:

" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, … " [Al-Qur'an 4:43]

Ayat Terakhir yang diturunkan tentang Minuman Keras adalah ayat dari surah Al-Maidah:

" Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. "
[Al-Qur'an 5:90]
Alquran diturunkan selama 22 ½ tahun. Banyak reformasi yang dilakukan dalam masyarakat secara bertahap. Ini dilakukan untuk menerapkan undang-undang baru dalam masyarakat. Sebuah Perubahan Tiba-tiba dalam masyarakat selalu mengarah kepada pemberontakan dan Anarkis.

Larangan Minuman Keras diturunkan dalam tiga tahap. Wahyu pertama hanya menyebutkan bahwa dalam Minuman Keras ada kerugian dan beberapa keuntungan, tetapi kerugian adalah lebih besar daripada keuntungan. Wahyu Berikutnya melarang sholat dalam keadaan mabuk, menunjukkan bahwa seseorang tidak boleh mengkonsumsi Minuman Keras sepanjang hari , karena seorang Muslim harus sholat lima kali sehari. Ayat ini tidak menyatakan bahwa bila seseorang tidak dalam keadaan sholat, malamnya ia diperbolehkan untuk mengkonsumsi Minuman Keras. Itu masih berarti mungkin, mungkin boleh mungkin tidak. Alquran tidak berkomentar mengenai itu. Jika ayat ini menyebutkan seseorang boleh mengkonsumsi Minuman Keras pada saat tidak sholat maka akan ada kontradiksi. Allah (swt) memilih kata yang tepat. Akhirnya larangan total meminum Minuman Keras diturunkan dalam Surah Maidah ke 5 ayat 90.

Ini jelas menunjukkan bahwa tiga ayat tersebut tidak bertentangan satu sama lain. Apakah mereka saling kontradiksi, tidak mungkin untuk mengikuti semua ke tiga ayat secara bersamaan . Karena seorang Muslim diharapkan untuk mengikuti setiap ayat dari Al Qur'an, tapi hanya dengan mengikuti ayat terakhir yaitu Surah Maidah (5:90), ia secara telah setuju dan sekaligus mengikuti dua ayat-ayat sebelumnya.

Misalnya saya katakan bahwa saya tidak tinggal di Los Angeles(Kota Di AS). Kemudian saya katakan bahwa saya tidak tinggal di California(Kota Di AS). Akhirnya saya berkata, saya tidak tinggal di Amerika Serikat. Hal ini tidak berarti bahwa tiga pernyataan ini bertentangan satu sama lain. Setiap pernyataan memberikan informasi lebih lanjut dari pernyataan sebelumnya. Pernyataan Ketiga termasuk informasi yang terdapat di dua pernyataan pertama. Dengan demikian, hanya dengan menyebutkan bahwa saya tidak tinggal di Amerika Serikat, dengan jelas, bahwa saya juga tidak tinggal di California maupun New York. Demikian pula sejak mengkonsumsi minuman keras dilarang, jelas bahwa salat di saat mabuk juga dilarang dan informasi bahwa Minuman Keras adalah "memiliki kerugian dan beberapa keuntungan bagi manusia, tetapi ruginya lebih besar daripada keuntungan" juga berlaku.

4. Alquran tidak berisi apapun kontradiksi

Teori Penggantian ayat tidak berarti bahwa ada kontradiksi dalam Alquran, karena hal yang mungkin untuk mengikuti semua ayat-ayat Al Qur'an pada saat yang bersamaan.
Jika ada kontradiksi dalam Alquran, ini pasti bukan firman Allah SWT .

"Apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an (dengan benar)? Kalau berasal dari selain dari Allah, mereka pasti akan menemukan banyak perbedaan (kontradiksi)."
[Al-Qur'an 4:82]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar